Apa Itu Padel? Mengenal Olahraga Raket yang Sedang Naik Daun

Mei 22, 2025

Padel, Olahraga Baru yang Mencuri Perhatian

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia olahraga telah mengalami pergeseran tren. Salah satu yang sedang mencuri perhatian adalah Padel, olahraga raket yang menggabungkan unsur tenis dan squash. Padel populer di kalangan pecinta olahraga dan menjadi bagian gaya hidup sehat anak muda dan komunitas urban.

Padel tidak hanya menarik karena permainannya yang seru dan mudah diakses, tapi juga karena potensi ekonominya yang menjanjikan. Olahraga ini mulai dilirik sebagai bagian dari ekosistem wisata olahraga (sports tourism) dan investasi di sektor gaya hidup aktif. Lantas, apa sebenarnya olahraga padel ini? Mari kita kenali lebih dalam.

Sejarah dan Asal-Usul Padel

Padel pertama kali muncul di Meksiko pada tahun 1969, diciptakan oleh Enrique Corcuera. Awalnya, padel dimainkan di halaman belakang rumah dengan lapangan kecil yang dibatasi tembok. Ide ini kemudian dikembangkan oleh teman Enrique asal Spanyol, Alfonso de Hohenlohe, yang membawa konsep permainan ini ke Marbella, Spanyol.

Dari sinilah padel mulai menyebar dengan cepat ke berbagai negara Eropa dan Amerika Latin. Spanyol dan Argentina menjadi dua negara yang sangat berpengaruh dalam perkembangan padel modern. Saat ini, padel sudah memiliki federasi internasional, yaitu International Padel Federation (FIP), yang mengatur kompetisi dan standardisasi aturan main secara global.

Di Indonesia, padel mulai dikenal dalam tiga tahun terakhir dan menarik minat dari berbagai kalangan. Permainannya menyenangkan dan tidak membutuhkan teknik serumit tenis, sehingga mudah diikuti pemula.

Kenapa Padel Jadi Bagian dari Tren Healthy Lifestyle

Kepopuleran padel tidak lepas dari tren gaya hidup sehat atau healthy lifestyle yang semakin mendunia. Banyak orang kini mencari olahraga yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga menyenangkan dan mudah diakses oleh semua kalangan, termasuk pemula.

Padel menawarkan hal tersebut. Dengan lapangan yang lebih kecil dari tenis dan permainan yang dilakukan berpasangan, padel menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin berolahraga sambil bersosialisasi. Durasi permainan yang tidak terlalu lama serta intensitas gerakan sedang membuat padel ideal untuk olahraga harian tanpa harus terlalu menguras tenaga.

Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Bali, sudah mulai bermunculan arena padel yang dikemas dengan konsep modern dan lifestyle. Tak jarang, setelah bermain padel, para pemain menikmati waktu di café sekitar atau bergabung dalam komunitas padel yang semakin berkembang. Ini menjadikan padel bukan sekadar olahraga, melainkan gaya hidup baru.

Perbedaan Padel dengan Tenis dan Squash

Meski sepintas terlihat mirip dengan tenis dan squash, padel memiliki sejumlah perbedaan mendasar yang menjadikannya unik:

  1. Ukuran Lapangan Lapangan padel lebih kecil dari lapangan tenis, dan dikelilingi oleh dinding kaca serta pagar, mirip seperti squash. Namun, bentuk lapangan padel persegi panjang dan digunakan untuk permainan ganda (dua lawan dua).
  2. Raket Tanpa Senar Raket padel tidak menggunakan senar seperti tenis, melainkan terbuat dari bahan solid (biasanya foam dan fiberglass) dengan lubang-lubang kecil. Ini membuat kontrol bola lebih mudah, terutama untuk pemula.
  3. Bola dan Aturan Servis Bola yang digunakan mirip dengan bola tenis, namun sedikit lebih ringan dan tekanan udara lebih rendah. Servis dilakukan secara underhand (dari bawah), berbeda dari servis keras tenis yang sering menjadi tantangan bagi pemula.
  4. Permainan yang Lebih Dinamis Dalam padel, bola dapat memantul dari dinding belakang dan samping, menciptakan dinamika permainan yang unik dan tak terduga. Ini menambah keseruan dan menuntut refleks cepat serta kerja sama tim yang baik.

https://www.pexels.com/photo/tennis-balls-on-rackets-18883859/

Potensi Ekonomi dan Wisata Olahraga

Seiring meningkatnya minat terhadap padel, potensi ekonomi dari olahraga ini pun semakin besar. Di banyak negara Eropa, lapangan padel sudah menjadi fasilitas wajib di pusat kebugaran, resor wisata, bahkan pusat perbelanjaan.

Beberapa peluang ekonomi dari padel antara lain:

  • Investasi Infrastruktur Olahraga Pembangunan lapangan padel, baik indoor maupun outdoor, menjadi peluang bisnis baru bagi investor properti dan pelaku industri olahraga.
  • Komunitas dan Turnamen Lokal Dengan pertumbuhan komunitas padel di berbagai kota, turnamen lokal dan event sosial menjadi ladang pemasukan tambahan bagi penyelenggara dan sponsor.
  • Padel sebagai Destinasi Wisata Olahraga Di Bali, misalnya, arena padel dibangun sebagai bagian dari resor dan kompleks gaya hidup, menyasar wisatawan internasional yang ingin tetap aktif selama berlibur. Hal ini menciptakan ekosistem baru dalam dunia sports tourism.
  • Peluang Brand Sponsorship dan Merchandise Brand olahraga global mulai melirik padel sebagai pasar baru, baik untuk apparel, raket, maupun perlengkapan pendukung. Ini membuka peluang kolaborasi antara komunitas lokal dan brand internasional.

Padel, Olahraga Masa Depan yang Patut Dicoba

Padel bukan hanya sekadar tren sesaat, tapi memiliki potensi besar sebagai olahraga masa depan yang inklusif, menyenangkan, dan menguntungkan dari sisi ekonomi. Dengan sejarah panjang, karakter permainan yang mudah diikuti, serta daya tarik gaya hidup modern, padel berhasil menarik perhatian masyarakat urban yang mencari keseimbangan antara kesehatan dan hiburan.

Bagi Anda yang ingin mencoba olahraga baru, membangun koneksi sosial, atau bahkan menjajaki peluang bisnis di bidang gaya hidup aktif, padel bisa menjadi langkah awal yang menjanjikan. Tak hanya tubuh yang sehat, tetapi juga peluang ekonomi dan relasi sosial yang luas menanti Anda di lapangan padel.

Baca Artikel lainnya: Ekonomi ASEAN+3 Tetap Kuat di Tengah Guncangan Perang Dagang