Pendahuluan
COP26, konferensi perubahan iklim PBB ke-26, diadakan di Glasgow pada November 2021. Pertemuan ini menjadi forum penting untuk mengatasi krisis iklim global. Pertemuan ini menyoroti dampak nyata perubahan iklim dan mempertemukan pemimpin dunia untuk membuat komitmen baru. Dalam konteks bahan bakar ramah lingkungan seperti Diesel Exhaust Fluid (DEF) atau AdBlue®, COP26 memiliki implikasi yang signifikan karena membahas pengurangan emisi gas rumah kaca dan transisi ke teknologi rendah karbon. Artikel ini akan menjelaskan apa itu COP26, perannya di tingkat global, dan kebijakan serta komitmen utama yang dihasilkan.
Apa itu COP26?
COP26 adalah singkatan dari Conference of the Parties ke-26 di bawah Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC). Konferensi ini merupakan pertemuan tahunan yang mempertemukan hampir 200 negara untuk mengevaluasi kemajuan dalam menangani perubahan iklim dan menetapkan langkah-langkah baru.
Tujuan utama COP26:
- Mencapai emisi net-zero pada tahun 2050: Upaya ini bertujuan untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5°C di atas tingkat pra-industri.
- Memperkuat adaptasi dan ketahanan iklim: Menyediakan alat dan sumber daya untuk membantu negara-negara beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.
- Mobilisasi pendanaan iklim: Mendukung negara berkembang untuk beralih ke energi bersih dan membangun infrastruktur yang tahan terhadap iklim.
- Menyelesaikan aturan teknis Perjanjian Paris: Memberikan pedoman tentang bagaimana komitmen iklim harus diterapkan secara internasional.
Bagaimana COP26 Berperan di Tingkat Global?
COP26 memiliki peran yang sangat penting dalam memandu respons global terhadap krisis iklim. Berikut adalah beberapa cara COP26 memberikan dampak di tingkat internasional:
- Menyelaraskan Kebijakan GlobalCOP26 menjadi forum bagi negara-negara untuk menyelaraskan kebijakan iklim mereka, termasuk pembaruan Nationally Determined Contributions (NDCs), atau komitmen pengurangan emisi nasional. Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China memberikan rencana baru yang lebih agresif untuk menurunkan emisi.
- Mendorong Inovasi TeknologiSalah satu fokus utama COP26 adalah transisi menuju teknologi ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik dan bahan bakar bersih termasuk DEF atau AdBlue®. Inisiatif untuk mengadopsi teknologi ini didukung melalui kebijakan dan insentif yang diperkenalkan selama konferensi.
- Meningkatkan Kerjasama KeuanganNegara-negara maju kembali menegaskan komitmen mereka untuk memberikan pendanaan iklim sebesar $100 miliar per tahun guna membantu negara berkembang melakukan transisi ke energi bersih dan meningkatkan ketahanan iklim.
- Memperkuat Kolaborasi Sektor SwastaCOP26 juga mendorong sektor swasta untuk memainkan peran lebih besar dalam mencapai target iklim. Banyak perusahaan besar berkomitmen pada target net-zero dan memulai inisiatif untuk mengurangi jejak karbon mereka.
Komitmen dan Kebijakan pada COP26
- Pengurangan Emisi
- Komitmen Net-Zero: Lebih dari 130 negara berkomitmen untuk mencapai emisi net-zero pada tahun tertentu, termasuk India yang menargetkan net-zero pada tahun 2070.
- Pengurangan Penggunaan Batu Bara: Banyak negara sepakat untuk secara bertahap mengurangi ketergantungan pada batu bara sebagai sumber energi utama.
- Pengurangan Emisi MetanaLebih dari 100 negara menandatangani Global Methane Pledge, sebuah inisiatif untuk mengurangi emisi metana sebesar 30% pada tahun 2030. Metana adalah gas rumah kaca yang sangat kuat yang memiliki dampak besar terhadap pemanasan global.
- Penghentian DeforestasiDeklarasi Pemimpin Glasgow tentang Hutan dan Penggunaan Lahan memperoleh dukungan dari lebih dari 140 negara untuk menghentikan deforestasi pada tahun 2030, melindungi lahan kritis, dan mendukung keanekaragaman hayati.
- Pendanaan IklimNegara-negara maju mengulangi komitmen mereka untuk menyediakan dana sebesar $100 miliar per tahun guna mendukung negara berkembang dalam melakukan mitigasi dan adaptasi iklim.
- Transportasi dan Energi BersihCOP26 menyoroti pentingnya elektrifikasi transportasi dan penggunaan energi terbarukan. Solusi seperti AdBlue® dipromosikan untuk mengurangi emisi nitrogen oksida, mendukung transisi ke sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan.
- Pasar Karbon InternasionalAturan pelaksanaan terkait perdagangan karbon internasional di bawah Pasal 6 Perjanjian Paris diselesaikan, memungkinkan negara-negara untuk memperdagangkan kredit karbon guna mendorong pengurangan emisi global.
Kesimpulan
COP26 menandai tonggak penting dalam perjuangan global melawan perubahan iklim. Konferensi ini memperkuat urgensi untuk bertindak secara kolektif dan menyoroti pentingnya teknologi serta kebijakan transformatif. Komitmen ambisius, seperti pengurangan emisi dan pelestarian hutan, menunjukkan arah menuju masa depan berkelanjutan. Adopsi teknologi bersih juga menjadi langkah penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Bagi industri dan perusahaan, termasuk yang bergerak di bidang bahan bakar ramah lingkungan seperti Diesel Exhaust Fluid (DEF) atau AdBlue®, COP26 menawarkan peluang untuk berinovasi dan berkontribusi pada tujuan global. Namun, keberhasilan komitmen ini tergantung pada implementasi yang konsisten dan kolaborasi internasional yang erat. Dengan kerja sama yang berkelanjutan, janji COP26 dapat menjadi kenyataan, membawa manfaat nyata bagi planet dan generasi mendatang.
Baca Artikel lainnya: Kemenhub dan KLHK dalam Mewujudkan Net Zero Emission: Kabinet Merah Putih