Pertamina Turunkan Emisi Karbon Sebesar 1,7 Juta Ton

Jul 7, 2025

Langkah Nyata Pertamina untuk Masa Depan Rendah Karbon

Di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap perubahan iklim, emisi gas rumah kaca semakin menjadi perhatian serius. Perusahaan-perusahaan energi di seluruh dunia berlomba menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Di Indonesia, Pertamina menjadi pelopor transformasi energi nasional. Perusahaan ini menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dan tanggung jawab ekologis.

Baru-baru ini, Pertamina mencatatkan pencapaian besar dengan berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 1,7 juta ton CO₂e sepanjang tahun 2024. Ini merupakan bagian dari upaya korporasi menuju target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Tidak hanya itu, Pertamina juga menorehkan prestasi global dengan menduduki peringkat ketiga dunia dalam ESG Rating untuk sub-industri minyak dan gas terintegrasi, sebuah pengakuan atas keberlanjutan tata kelola dan kinerja lingkungan perusahaan.

Komitmen Pertamina terhadap Keberlanjutan

Sebagai perusahaan energi milik negara yang memainkan peran strategis dalam ketahanan energi nasional, Pertamina secara konsisten menyatakan komitmennya terhadap prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Dalam kerangka ESG tersebut, fokus perusahaan tidak hanya sebatas pada keuntungan finansial, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan dari seluruh aktivitas bisnisnya.

Komitmen ini tercermin dalam kebijakan dan roadmap dekarbonisasi jangka panjang yang diluncurkan perusahaan. Pertamina menetapkan strategi bertahap dalam mengurangi emisi karbon, memperluas portofolio energi baru dan terbarukan (EBT), serta meningkatkan efisiensi energi di seluruh unit operasi. Salah satu indikator nyata dari komitmen ini adalah keterlibatan aktif Pertamina dalam forum-forum keberlanjutan global seperti COP, ASEAN Energy Business Forum, dan berbagai inisiatif internasional lainnya.

Strategi dan Teknologi Pengurangan Emisi

Untuk mencapai target reduksi emisi karbon sebesar 1,7 juta ton, Pertamina menerapkan berbagai strategi dan teknologi mutakhir di seluruh lini bisnisnya. Strategi ini dikelompokkan ke dalam beberapa pendekatan utama:

1. Optimasi Efisiensi Energi

Pertamina meningkatkan efisiensi pada unit kilang, distribusi, dan pembangkit tenaga. Teknologi monitoring emisi secara real-time dan penerapan digitalisasi proses menjadi alat bantu untuk menurunkan intensitas emisi dari proses operasional.

2. Co-firing Biomassa dan Energi Terbarukan

Pada sektor pembangkit, Pertamina mulai mengintegrasikan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan batu bara dalam skema co-firing. Selain itu, perusahaan juga mendorong penggunaan solar panel dan geothermal pada aset-aset energi mereka.

3. Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS)

Pertamina mengembangkan teknologi penangkapan dan pemanfaatan karbon (CCUS) untuk menyimpan emisi dari proses produksi minyak dan gas. Teknologi ini dinilai memiliki potensi besar dalam menurunkan emisi pada sumber titik besar (point source emitter).

4. Green Fuel dan Bahan Bakar Nabati

Pengembangan green refinery dan biodiesel menjadi prioritas. Produk seperti D100 dan Bioavtur menunjukkan langkah Pertamina menuju transisi energi berbasis bioenergi lokal yang ramah lingkungan.

https://unsplash.com/photos/a-car-is-parked-at-a-gas-station-SlfCjUqIIKk

Prestasi Global: ESG Rating Peringkat Ketiga Dunia

Keberhasilan Pertamina dalam menurunkan emisi tidak hanya mendapat pengakuan nasional, tetapi juga internasional melalui peringkat ESG dari Sustainalytics, lembaga pemeringkat ESG terkemuka dunia. Dalam laporan terbaru, Pertamina berhasil meraih peringkat ketiga terbaik dunia di sub-industri integrated oil and gas.

Peringkat ini menunjukkan bahwa Pertamina memiliki risiko ESG yang rendah. Pertamina juga memiliki kinerja baik dalam tata kelola dan dampak sosial. Perusahaan ini menjaga keberlanjutan lingkungan dengan serius. Pengakuan ini membuktikan Pertamina mampu bersaing dengan perusahaan energi global. Pertamina unggul dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Transisi Energi yang Bertanggung Jawab

Pencapaian Pertamina dalam menurunkan emisi karbon sebesar 1,7 juta ton CO₂e merupakan bukti nyata bahwa perusahaan energi konvensional juga dapat berkontribusi besar terhadap pengendalian perubahan iklim. Melalui kombinasi antara strategi teknologi, komitmen manajemen, dan tata kelola yang berorientasi ESG, Pertamina telah menetapkan standar baru dalam praktik bisnis berkelanjutan di Indonesia.

Keberhasilan ini harus dijadikan inspirasi bagi sektor energi lainnya untuk mengambil langkah serupa dalam mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas industri. Dengan terus memperluas investasi dalam energi bersih dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, Pertamina menegaskan posisinya sebagai pemain kunci dalam transisi energi nasional yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Masa depan rendah karbon bukan sekadar wacana—Pertamina telah membuktikan bahwa itu bisa menjadi kenyataan.

Baca Artikel lainnya: Pemerintah Terus Mendorong Percepatan Transisi Energi di Dalam Negeri Guna Mencapai Target Net Zero Emission pada 2060