KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS
NOMOR: 474.Pers/04/SJI/2023
Tanggal: 7 Oktober 2023
Bidik Target NZE 2060, Perencanaan Energi Pegang Peranan Penting.
Perencanaan energi utamanya ketenagalistrikan memegang peranan penting untuk mewujudkan wujudkan visi Indonesia Maju 2045 dan mencapai Target Net Zero Emissions (NZE) 2060. Dengan perencanaan yang baik, maka akan dicapai tujuan yang ditargetkan tanpa melalui gejolak ketidaktersediaan energi dalam proses menuju target NZE. Demikian disampaikan oleh Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Wanhar saat memberikan kuliah umum di President University Cikarang, Rabu (4/10).
“Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen melakukan perencanaan energi dan ketenagalistrikan nasional untuk wujudkan visi Indonesia Maju 2045 dan mencapai Target Net Zero Emissions (NZE) 2060. Sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional, tujuan Perencanaan Energi dan Ketenagalistrikan adalah untuk mencapai ketahanan energi, yaitu suatu kondisi terjaminnya ketersediaan energi, yang dapat diakses masyarakat dengan harga yang terjangkau dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan hidup,” ujar Wanhar.
Mencapai ketahanan energi nasional lanjut Wanhar adalah prioritas utama bagi semua negara, termasuk Indonesia. Namun, tantangan transisi energi menjadi fokus penting dalam rangka mengatasi perubahan iklim global.
Wanhar menyatakan Indonesia menghadapi tantangan menyeimbangkan kebutuhan energi nasional sambil berkomitmen menurunkan emisi sesuai Nationally Determined Contribution (NDC). Untuk itu dibutuhkan perencanaan yang matang dalam mengelola ketenagalistrikan di Indonesia.
“Indonesia terus mempertegas komitmennya yang disampaikan dalam COP 26 untuk berkontribusi dalam percepatan perwujudan global Net-Zero Emission, dan juga pada COP 27 melalui Enhanced NDC 2030,” tegas Wanhar.
Prinsip 5K dalam Pengembangan Penyediaan Tenaga Listrik
Wanhar menjelaskan bahwa arah pengembangan penyediaan tenaga listrik di Indonesia didasari pada prinsip 5 K. 5 K adalah Kecukupan, Keandalan, Keberlanjutan, Keterjangkauan, dan Keadilan. Untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik sesuai dengan prinsip 5 K, yang selaras dengan transisi energi, perlu dilakukan revisi Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) Tahun 2019-2038 menjadi Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) Tahun 2023-2060, yang mengatur arah pengembangan penyediaan listrik di Indonesia.
“Revisi RUKN dilakukan untuk mengoptimalkan potensi sumber EBT dimana dalam pemanfaatannya perlu optimasi least cost. Pengajuan revisi RUKN dilakukan berdasarkan perbandingan 4 (empat) skenario perencanaan penyediaan tenaga listrik,” ungkap Wanhar.
Berdasarkan Bussiness as Usual (BaU) tanpa memerhatikan NZE target, Zero Emission Decommisioning melalui natural retirement pembangkit fosil, Zero Emission Retrofitting melalui cofiring Biomass atau Ammonia, maupun konversi PLTGas ke Hidrogen. Skenario terakhir adalah zero emission dengan carbon capture and storage (CCS) untuk melengkapi pembangkit fosil yang sudah ada. Solusi ini dapat dikombinasikan dengan cofiring biomassa guna meningkatkan efisiensi dan mengurangi emisi secara signifikan.
Menurut Wanhar, untuk mengoptimalkan potensi energi terbarukan diperlukan pengembangan teknologi Super Grid. Perkuatan jaringan dengan interkoneksi melalui Super Grid merupakan kunci untuk meningkatkan penetrasi energi baru terbarukan melalui sharing resources.
“Transisi energi tidak akan terjadi tanpa didukung oleh jaringan transmisi yang handal, Super grid merupakan faktor kunci untuk mencapai Zero Emission di sektor tenaga listrik,” tegas Wanhar.
Peran Dunia Pendidikan dalam Transisi Energi
Wanhar berharap dunia pendidikan mendukung transisi energi dengan menyiapkan SDM yang terampil dalam teknologi modern. Hal ini termasuk penyediaan materi dan modul pembelajaran yang selaras dengan perkembangan teknologi ketenagalistrikan di Indonesia.
“Kami berterima kasih atas penyelenggaraan kuliah umum ini, melihat dari antusiasme mahasiswa yang merupakan wujud dari semangat kolaborasi dan dedikasi untuk terus memajukan sektor ketenagalistrikan. Kami percaya acara ini akan menjadi tonggak penting dalam menggali pengetahuan, berbagi ide, dan memperkuat sinergi di antara kita khususnya dengan dunia Pendidikan dalam menghadapi era transisi energi,” harap Wanhar.(SA/SF)
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama
Agung Pribadi
source : https://www.esdm.go.id/en/media-center/news-archives/bidik-target-nze-2060-perencanaan-energi-pegang-peranan-penting
Baca Artikel lainnya: Pemerintah Terus Mendorong Percepatan Transisi Energi di Dalam Negeri Guna Mencapai Target Net Zero Emission pada 2060